Senin, 19 April 2010

JEBAKAN KEDUA

Begitu besarnya hutang yang dimiliki oleh USA kepada dunia dan begitu banyaknya cadangan yg dimiliki oleh negara lain membuat USA secara sistem terlindungi dan terproteksi. Proteksi ini dalam artian “if I am going down, you are going down too” Negara dengan cadangan USD terbesarlah yang terperangkap paling dalam dalam sistem ini, dalam hal ini tentu saja 5 negara Asia. Lima Negara di Asia secara tidak langsung harus “membantu” menjaga nilai USD dimata dunia agar asset mereka yg berupa cadangan tidak menyusut nilainya. Artinya mereka harus melepaskan diri secara pelan-pelan dari USD agar depresiasi USD tidak membuat shock dunia dan memicu kepanikan dan efek domino. Coba saja kalau mereka jual USD secara serempak di pasar dunia, berapa persen lagi nilai USD akan merosot?

Kalau terjadi krisis moneter internasional, maka Asialah yang akan duluan hancur diatas kepingan sistem yang dibangun Amerika.


Disini kan “lucunya”, bahwa untuk mempertahankan mata uang lokal setiap negara harus memiliki USD !!!, disini kepiawaian USA dan jebakan dan lingkaran setan dibangun. Perencanaan keuangan USA memang bisa disebut jempolan, hal ini sudah mereka pikirkan sejak 50 tahun lebih.
PEMBENTUKAN JEBAKAN

Sebelum dunia ini mengakui USD sebagai mata uang tunggal, setiap negara yg mencertak uang harus diback-up dengan emas. Sederhananya, jika suatu negara mencetak uang sebanyak 1 trilliun, maka negara tersebut harus memiliki emas senilai 1 triliun juga, dengan demikian kalau setiap saat pemilik uang dapat menukarkannya dengan emas, uang saat itu hanya sebagai media perantara ,nilai sebenarnya yg ditukarkan adalah emas.
Seiring dengan perjanjian Bretton Woods yg telah disepakati, dimana USD diangkat sebagai candangan devisa, permintaan akan USD meningkat terus-menerus untuk mensupply swap/tukar menukar dengan mata uang negara lain. Dalam perjalanan ini, distorsipun terjadi yang semula USD ditujukan untuk mangatasi krisis di Eropa Tengan berubah menjadi sebuah standar. Nilai uang yang semula dinilai berbasis cadangan emas berubah menjadi berbasis USD dan duniapun mulai dibanjiri dengan likuiditas USD. Disini muncul tanda tanya besar, apakah uang yg dicetak oleh USA untuk mensupply dunia itu di back-up dengan emas yang memadai?, kalau semua negara ramai-ramai mengembalikan cadangan USD tersebut ke USA, apakah Amerika tetap dapat menahan nilai USD pada nilai sekarang ?, apakah USD bisa menjadi wall paper suatu saat ketika dunia mulai menyadari ketidak beresan sistem ini?
PERJANJIAN BRETTON WOODS

Disinilah kisah langlang buana USD dimulai, dikota kecil Bretton Woods USA pada tahun 1944. Pasca perang, system keuangan internasional kacau, masing-masing negara berlomba-lomba mencetak uang untuk membiayai pembangunan kembali negarannya tanpa diback up dengan kecukupan cadangan emas. Hiper inflasi terjadi (mata uang Jerman pernah sampai 4 trilliun Marks = 1 USD !!), singkat kata, negara Eropa tengah terperangkap dalam resesi. Amerika dan Inggris melakukan inisiatif dalam berbagai pertemuan internasional, kedua negara pemenang perang ini saling berebut untuk memenangkan kepentingannya dalam perjanjian ini. Akhirnya perjanjian Bretton Woods pun ditanda tangani oleh 44 negara. Dua butir kesepakatan yang sangat penting adalah :

a. Terbentuknya IMF

b. USD dan Poundsterling disepakati sebagai cadangan devisa dari negara penandatangan perjanjian.

Keberhasilan yg dibuat oleh para leluhur Amerika inilah, khususnya butir b, merupakan penyumbang terbesar dalam kejayaan Amerika sampai saat ini, dan saat itu jugalah lingkaran “USD currency traps/jebakan” dimulai.

----------------------------
Bagaimana runtutan jebakannya?
Bagaimana USD akan hancur dominasinya?
Ada apa dibalik serangan ke Irak?
Siklus keuangan dan apa yg mesti dilakukan?
“USD rules the world” ini merupakan ungkapan yg tepat untuk mengambarkan hegemoni USD dalam tatanan system keuangan internasional. Seluruh dunia menggunakan mata uang USD untuk kegiatan bisnis internasionalnya (kecuali Eropa tentunya). Sebagian besar negara di dunia menggunakan USD sebagai cadangan devisa untuk mejaga kestabilan mata uang lokal dan untuk juggling agar nilai mata uang lokal bisa dipertahankan dalam nilai tertentu

Singkatnya, cadangan devisa diadakan untuk sebagai alat untuk menjaga keseimbangan supply & demand USD dengan tujuan mempertahankan harga/nilai mata uang lokal. Dengan adanya cadangan USD, BI dapat melakukan intervensi dipasar dan mempertahankan Rupiah pada tingkat tertentu.


Sepuluh negara penyimpan cadangan USD terbear adalah lima diantaranya adalah negara Asia yaitu Japan, China, Taiwan, Korea dan Hongkong.


Dalam milliar

1. Jepang USD 485.3 (Feb 2003)
2. China USD 286.4 (Dec 2002)
3. Taiwan USD 166.3 (Feb 2003)
4. Korea USD 124.0 (Feb 2003)
5. Hong Kong USD 113.7 (Feb 2003)
6. Jerman USD 92.2 (Jan 2003)
7. Singapura USD 84.0 (Jan 2003)
8. Amerika USD 78.7 (Feb 2003)
9 India USD 75.4 (Feb 2003)
10 Perancis USD 63.5 (Jan 2003)
(Sumber: IMF, internet)

Mengapa negara-negara menyimpan cadangan devisa dalam bentuk USD? Untuk menjawab hal ini, kita perlu menengok kembali ke asal muasal dari kedigdayaan USD yang masih saja tetap bull terhadap sebagaian besar mata uang dunia. System keuangan dunia inilah yg merupakan penyumbang terbesar kejayaan Amerika karena system tersebut secara strategis diciptakan hanya untuk kebaikan Amerika, bukan untuk negara lain. Untuk menjelaskan hal ini kita harus melihat kembali asal muasal lahirnya USD sebagai “mata uang tunggal dunia”.