Senin, 04 Januari 2010

Inflasi, Deflasi Dua mata Pedang yang sama menakutkan


 

 

 laju inflasi Indonesia, yang sungguh diluar dugaan para ekonom dan pelaku pasar, Inflasi Indonesia YoY sebesar 2,7%, para pelaku pasar dan ekonom memperkirakan sekitar 3,5%. Akibatnya Rupiah langsung menguat terhadap US$ dari posisi 9380 di awal sesi perdagangan pagi dan ditutup menguat ke 9320. dan sudah barang tentu emas semakin murah, hanya saja karena rupiah diperdagangkan dalam US$ Meningkat tajam, otomatis juga Rupiah juga meningkat walaupun sedikit

Bukankah jika inflasinya kecil kita yang pegang mata uang kertas senang ?…  Bukankah lebih baik Deflasi (nilai uang meningkat). Inilah yang perlu kita ketahui bersama
Inflasi yang rendah bahkan kearah deflasi justru juga sangat mengkhawatirkan.  Karena Daya beli masyarakat rendah, konsumsi berkurang, daya beli menurun, berarti mandeknya ekonomi. Perdagangan sepi, warung sedikit yang beli, dll.

Inflasi amat sangat merugikan bagi para penabung (uang kertas). Misal saat ini harga motor 10juta, jika inflasi kita 10%/tahun (rata2 inflasi di indonesia 8,9%). maka uang kita tsb tahun depan tidak akan bisa untuk membeli motor tersebut. karena motor harganya sudah 10jt+10%=11juta, sementara uang 10juta yang kita tabung hanya berbunga 5%/tahun . sehingga diakhir tahun kita hanya menerima 10,5juta.

Dan Inflasi sangat menguntungkan penghutang, apalagi jika hutangnya jangka panjang. karena nilai uang yang digunakan untuk membayar selalu berkurangt setiap tahun. misal kita hutang 15tahun, cicilan 1juta. maka 10 tahun yang akan datang cicilan 1juta akan sangat terasa ringan, karena harga2 dan pendapatan kita sudah disesuaikan dengan inflasi sementara cicilannya segitu juga. .. …….. Ayooooo Buruan hutang !!!………..:)

Kalau Deflasi  (nilai uang meningkat) yang lawannya inflasi. berarti konsumsi berkurang, daya beli menurun dan Mandeknya ekonomi.
Itulah Ekonomi yang berbasis uang kertas, yang tinggal nge-print jika dibutuhkan. sehingga nilainya akan terus menurun jika ngeprint-nya semakin banyak. Berlaku hukum ekonomi supply and demand. Konon uang kertas Dolar Amerika untuk nge-print berapapun pecahannya hanya butuh 4cent dolar. Sehingga 4cent tersebut bisa bernilai US$ 1, 10, bahkan 100.
Bandingkan jika uang tersebut emas, musti ditambang dengan susah payah dan jumlahnya sangat terbatas, tidak seperti kertas. dan pastilah tidak mengenal Inflasi………..